English In Indonesia

JUNGLISH (JUNGLE ENGLISH) 
What is Junglish? Jungle English..like one mentioned below: 
  
Javelish.. The typical Javanese language: 'lho', 'lha', 'tho', 'kok', 'ki', etc 
-Lho, I already bought that book ! 
-Kok, buying again ? 
-I told you many times 'tho' ! 
-Lha, I didn't know ... how ki !? 
-Don't be like that, no....!? 
  
Jakartenglish ? Jakarte English is marked by the 'sih', 'deh', 'dong', 'nih', etc 
-That book is very good, deh. 
-Can you speak english?.. yeah a little sih I can! 
-Use my money first nih.. 
-Give me more dong.. 
-How sih? Little little angry.. 
  
Surobenglish? Suroboyo English is marked by 'tah'  
-Do you feel sick, tah ? 
  
Other exclamation words of Java : 'wo_', 'wah', 'wé_', 'jian', and 'jé_' 
-Wé_ lha this book is mine jé...! 
-Wo_, only like that tho! 
-Wah, expensive, tho? 
-Jian, Paijem is so beautiful tenan. 
  
Sundanglish is also available such as 'atuh', 'euy', 'mah' 
-Well, if that kind, it pretty so-so atuh 
-It can't be that way euy.. 
-I am mah, not like that... anything else ? 
  
There are also abundant 'sound effect' in Javanesse language. 
-Suddenly, mak bedhengus den Tukiman appeared 
-My head feels pain, mak cleng! 
-Mak tlepok, I got a mango! 
-My chicken is suddenly died, mak cekengkeng 
-Mak gedebug, Kampreté fell down. ‎​ 

Mana Kuda saya?!

Seorang koboi preman yang menunggang kuda berhenti di sebuah kota tua. Kebetulan kota tua itu banyak dihuni oleh mantan pengutil (pencuri), yang sampai sekarang masih suka mengutil benda-benda milik orang asing. 
Seperti biasa si koboi menambatkan kudanya di luar bar, kemudian masuk ke dalam bar. Ia memesan segelas bir dingin dan menegaknya hingga habis. Kemudian ia keluar untuk melanjutkan perjalanan. 
Tak disangka kudanya yang barusan ditinggal sudah hilang. 
Jelas aja si koboi naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam bar lalu berteriak. 
" SIAPA YANG MENCURI KUDA SAYA ! ! ! ! " 
Tidak ada yang menjawab. 
Semua pengunjung bar itu pura-pura tidak tahu. 
" SAYA TANYA SEKALI LAGI ! 
SIAPA YANG MENCURI KUDA SAYA ? " 
Suasana bar sunyi senyap. 
Beberapa pengunjung bar mulai gelisah. 
" BAIKLAH . . . SAYA AKAN MINUM SEGELAS BIR LAGI. SETELAH ITU SAYA AKAN MENINGGALKAN BAR INI. KALAU SAMPAI SAAT ITU KUDA SAYA BELUM KEMBALI . . . . AWAS ! ! ! 
SAYA AKAN MENGULANG APA YANG PERNAH SAYA LAKUKAN DI TEXAS. 
TERPAKSA AKAN SAYA LAKUKAN ITU WALAUPUN SEBENARNYA SAYA TIDAK SUKA ! ! ! " 

Mendengar ultimatum koboi itu, beberapa orang mulai berdiri dari meja dan berlari meninggalkan bar dengan ketakutan. 
Dengan tenangnya, si koboi memesan 1 gelas bir lagi, lalu meminumnya sampai habis. Setelah itu ia keluar dari bar, dan ternyata kuda itu sudah ada di tempatnya semula. 
Bartender bar berlari menghampiri si koboi lalu berkata : 
" Nah Pak . . . Kuda Bapak sudah kembali. 
Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Maafkan kami atas kelancangan kota ini. " 
" Ya . . . sudahlah . . . lain kali jangan sampai terulang lagi . ." 
jawab si koboi sambil menaiki kudanya. 
Bartender : " Pak . . . pak . . . boleh tahu apa yang telah Bapak lakukan di Texas ? "
" Ooohhh . kmu pingin tahu ? Waktu di Texas . . . 
Saya pulang jalan kakiiiiii... "

Kenapa Harus Bunuh Diri?

Seorang preman berwajah garang sedan mengendarai motor harley nya ketika melewati seorang gadis cantik bergaun panjang yg sedang berdiri di atas jembatan layang. 

Ia menghentikan motornya dan bertanya : "apa yg sedang kamu lakukan ?" 
Jawab sang Gadis :"saya ingin bunuh diri" 

Mengambil kesempatan ini sang preman berkata :"kalau begitu sebelum kamu melompat, berikan saya ciumanmu yg terakhir" 

Sang gadis pun menciumnya. Setelah ciuman berakhir, sang preman dengan wajah berseri-seri berkata :" mengapa kamu ingin bunuh diri ? Ciumanmu begitu panas dan menggairahkan. Pasti banyak lelaki yg akan tergila-gila dengan ciumanmu ini" 

Dengan sedih sang gadis menjawab : "saya ingin bunuh diri dikarenakan orangtua dan keluarga saya menentang saya berpakaian dan berdandan seperti wanita" 

Salah Bicara

Ada seorang lelaki tua yang memiliki hobi memelihara banyak burung. 

Pada suatu pagi, semua burung kesayangannya hilang. 

Merasa aksi pencuri sudah keterlaluan, si lelaki tua membawa masalah itu dalam pertemuan mingguan di kampungnya. 

Lelaki tua: "Siapa di sini yang punya burung?" 

Seluruh penduduk laki-laki segera berdiri. 

Menyadari kesalahannya dalam bertanya, lelaki itu menambah: 

"Bukan itu maksud saya. Maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung?" 

Seluruh penduduk wanita pun berdiri. 

Menyadari pertanyaannya masih tidak tepat, dengan muka merah padam dia menyambung, "Maaf, bukan itu maksud saya." 

Sekali lagi dia bertanya. 

"Maksud saya, siapa di antara kalian yang pernah lihat burung yang bukan milik sendiri?" 

Separuh penduduk wanita berdiri. 

Muka lelaki tua itu makin merah. Ia makin gugup. 

"Maaf sekali lagi, bukan ke arah itu pertanyaan saya. Maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung saya?" 

Lalu, Isteri lelaki itu pun berdiri...dan dua orang wanita lain... 

Maka kali ini muka sang isteri merah padam. 

Lelaki itu pun terpaksa melarikan diri, 

Menyesal dia bertanya...